Saturday, November 10, 2018

Psikologi Pariwisata : Profesionalisme

Rabu, 7 November kemarin kami diajak untuk membuat team yang memiliki tugas untuk membuat pesawat dari kertas. Ternyata, tugas ini diberi dengan maksud adanya ke-profesionalitas-an masing-masing anggota dalam menjalankan tugasnya. Hari ini, saya akan mengevaluasi kegiatan yang dilakukan tanggal 7 November lalu.

Evaluasi diri sendiri & kelompok:
Saya masuk dalam kelompok 3 yang beranggotakan 7 orang. Masing-masing anggota memiliki tugas yaitu ada yang menjadi design, produk, pilot dan administrasi. Saya sendiri menjadi administrasi. Menurut saya kinerja saya dan teman-teman sudah cukup memuaskan dan profesional. Di mana kami mengerti tugas masing-masing dan berusaha untuk terus berkomunikasi agar apa yang kita inginkan dapat tertuju. Sebagai contoh, saya yang notabene adalah seorang yang mengurusi administrasi berusaha untuk menekan bagaimana agar biaya produksi tidak besar tetapi mendapatkan hasil yang memuaskan. Setelah melalui kerjasama, akhirnya kami mampu untuk memproduksi pesawat yang kami inginkan walaupun sempat terjadi salah produksi karena adanya perbedaan antara prototype dan barang yang diproduksi sehingga harus diulang.

Evaluasi Kelas:
kerjasama dalam kelas menurut saya juga cukup baik. Di mana kami fokus kepada kelompok masing-masing tanpa menjatuhi produk kelompok lain. Juga dalam praktek menerbangkan pesawat tersebut berjalan kondusif dan suasana yang ada sangat menyenangkan. Hal tersebut harus ada dalam dunia profesionalitas di mana suasana kerja yang nyaman dan menyenangkan pasti akan meningkatkan produktifitas yang ada.

Kegiatan yang diadakan oleh dosen saya, Pak Seta Wicaksana, sangat mengasyikkan. Karena tanpa kita sadari hal yang kita anggap sepele ternyata sangat berpengaruh dalam profesionalitas. Sebagai contoh pesawat kelompok saya mengalami salah produk di mana sayap pesawat tidak sesuai dengan prototype dan berpengaruh kembali pada seluruh kegiatan produksi. Yang secara tidak langsung pun mengajarkan kita untuk teliti dan bekerja dengan cermat serta bertanggung jawab dalam divisi masing-masing. Selain itu dalam tugas ini kami juga diajarkan bagaimana untuk menggunakan waktu secara tepat di mana kita harus menyelesaikan pesawat tersebut dengan waktu yang sudah ditentukan.

Selain hal di atas, banyak yang secara tidak langsung saya pelajari. Mulai dari bagaimana kita respect terhadap kolega, cara berkomunikasi termasuk di dalam nya cara yang baik dalam menyampaikan pendapat, mengerjakan sesuatu yang walaupun terlihat sepele secara serius dan bertanggung jawab, dan masih banyak lain nya.

Saya pribadi merasa kegiatan ini sangat menghibur sekaligus mengedukasi, terima kasih kepada Pak Seta yang telah membuat kegiatan ini sehingga kami tidak merasa jenuh :)

Saturday, September 22, 2018

Facing the Giants : SPOILER ALERT

Apa yang kalian harapkan ketika menonton suatu film tentang olahraga? Keseruan? Sportifitas?
Bagaimana jika film yang kalian tonton berupa suatu inspirasi? Meets "Facing the Giants"!


Film Facing the Giants menceritakan sebuah klub Football di Shihloh Christian Academy bernama Shiloh Eagles. Klub yang dipimpin Coach Taylor ini belum pernah meraih prestasi selama 6 tahun. Klub Football ini memiliki banyak masalah, karena team yang ada di dalam nya selalu bersikap masa bodoh, lebih mementingkan diri sendiri, dan merupakan siswa bermasalah di dalam kelas.





Terlepas dari masalah di Klub Football tersebut, Taylor juga seseorang yang memiliki masalah di kehidupan pribadi nya. Setelah menikah 4 tahun bersama istrinya, ia belum bisa memiliki anak. Tidak lama setelah itu, banyak orang tua murid dan petinggi di sekolah Shihloh Christian Academy ingin menlengserkan Taylor dari jabatan nya sebagai Coach utama di Shihloh Eagles. Taylor yang mulai frustasi ini akhirnya kembali menyerahkan segala sesuatu kedalam tangan Tuhan. Ia terus menerus mendalami kitab suci dan mencoba untuk menerapkan nya kepada Shihloh Eagles.





Dengan berpegang teguh pada filosofi team yang baru "Lakukan yang terbaik di mana pun", team Shihloh Eagles mulai berlatih dengan giat. Para anggota tidak memikirkan apakah mereka akan menang maupun kalah, tetapi mereka tetap memberikan apa yang terbaik yang bisa mereka berikan. Setelah itu, ada Shihloh Eagles mulai mengalami perubahan. Mereka terus mencetak prestasi dalam GISA (sebuah liga antarsekolah dalam hal football) dan berhasil melewati babak final. Keberhasilan mereka dalam final mengantarkan mereka menjadi wakil dari negara bagian untuk bertanding dalam pertandingan nasional melawan Richland Giants. 
Richland Giants adalah team yang tidak pernah kalah selama 3 tahun berturut-turut. Dengan anggota yang mencapai 85 orang yang berarti 3x lipat dari team Shihloh Eagles membuat para anggota tim Shihloh Eagles kembali takut akan kekalahan. Tetapi Coach Taylor kembali mengingatkan bahwa mereka harus terus memberi yang terbaik. Dengan strategi yang baik, mereka akhirnya bisa lolos menjadi juara nasional. Sebuah tim yang tadinya tidak mencetak prestasi selama 6 tahun akhirnya bangkit menjadi juara nasional.


Dari film di atas kita dapat melihat adanya perubahan kepribadian dalam karakter utama, yaitu Coach Taylor. Di mana pada awal-awal ia hanya mementingkan untuk menang, menang dan menang. Tetapi setelah ia menjadi seorang yang religius, ia hanya ingin dia dan team nya dapat memberikan yang terbaik dan menyerahkan sisanya pada Tuhan.


Juga terlihat dari cara kepemimpinan yang dilakukan oleh Coach Taylor, di mana sebelum nya ia melibatkan emosi dalam mendidik sedangkan setelah nya ia terus-terusan memberi semangat 

Banyak hal yang dapat dipetik dalam hal ini, salah satu nya adalah kepribadian yang positif dapat membawa kita kepada kebaikan. Adanya perkembangan karakter dalam film ini juga mengajarkan kita untuk terus senantiasa menjadi orang yang berkepribadian lebih baik lagi ke depannya.

Saturday, September 15, 2018

Psikologi Pariwisata : Tanggapan Konsumen terhadap Jasa

Di era yang sudah modern ini, tidak bisa dipungkiri bahwa segala hal yang berhubungan dengan aktifitas manusia pasti sudah menggunakan digital/internet. Jika kita tersesat, kita hanya perlu membuka Google Maps/Waze; Jika kita ingin mengetahui tentang satu hal, kita hanya perlu membuka Goggle dan mencari hal tersebut. Begitupun dengan jasa, banyak aplikasi maupun web yang menawarkan jasa dengan berbagai jenis, salah satunya yang akan saya bahas hari ini adalah mobile marketplace atau yang lebih sering dikenal dengan tempat belanja online.

Banyak sekali mobile marketplace yang ada di Indonesia, salah satu nya adalah Shopee.
Sedikit pengenalan, Shopee adalah mobile marketplace yang diperkenalkan di Indonesia pada Desember 2015. Shopee merupakan sarana jual beli online yang menjual berbagai macam produk untuk kebutuhan sehari-hari (pakaian, sepatu, kecantikan, elektronik, perlengkapan rumah, kesehatan, olahraga, dsb). Shopee juga merupakan bisnis C2C (Customer to Customer), di mana di dalam aplikasi tersebut terjadi adanya penjualan yang dilakukan oleh pengguna dan juga pembelian yang dilakukan oleh pengguna. Jadi, peran Shopee hanyalah sebagai "penengah" di antara penjual dan pembeli.
Lalu apa kata pengguna terhadap platform ini? Saya mewawancarai 2 orang yang menggunakan platform ini, di mana salah seorang merupakan penjual dan satunya lagi merupakan pembeli. 

Hasil wawancara bersama penjual dapat dilihat di sini dan hasil wawancara bersama pembeli dapat dilihat di sini

Dari hasil wawancara, dapat saya simpulkan bahwa aplikasi Shopee sudah memenuhi perilaku yang diinginkan pelanggan (mengacu pada Slideshare pak Seta Wicaksana). Tetapi tentu, perlu sedikit 'polesan' lagi terhadap aplikasi ini sehingga menjadi lebih baik dibanding sebelumnya. 

Hal ini juga membuktikan bahwa setiap pengguna jasa memiliki standard masing-masing terhadap jasa yang digunakan. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian para penyedia jasa untuk terus mengembangkan jasa nya sehingga tidak 'tertinggal' dan bisa layak bersaing dengan kompetitor nya. \

Semoga tulisan ini bisa menjadi feedback yang baik bagi penyedia jasa, sampai jumpa ditulisan berikutnya!

Tanggapan Konsumen terhadap Jasa : Pembeli di Shopee

Setelah mewawancari penjual, saya juga mewawancari pembeli. Karena balik lagi, sistem Shopee yang C2C (Customer to Customer) di mana pembeli dan penjual sama-sama merupakan pengguna jasa.
ilustrasi pembeli
Pembeli yang saya wawancarai berinisial CC, dengan latar belakang perempuan berusia 16 tahun, sedang duduk di bangku SMA kelas 11. CC merupakan seorang K-Popers (pecinta girl/boygroup Korea) yang menggunakan platform Shopee untuk membeli merchandise yang berkaitan dengan group yang ia suka.

Pertanyaan yang saya gunakan di sini masih mengacu terhadap Slideshare yang dipublikasikan oleh seorang psikolog dan merupakan owner dari humanikaconsulting(dot)com, yaitu Bapak Seta Wicaksana. Presentasi lengkap nya dapat Anda lihat di sini
Q: Siang, CC. Boleh minta waktu nya untuk di wawancara terkait tugas saya yang pernah saya kasih tau kemarin?
A: Boleh boleh, mumpung lagi istirahat nih.

Q: Sebagai pembeli di Shopee, menurut kamu apakah barang yang kamu terima sudah tepat waktu/belom?
A:  Kalo dari segi waktu, balik ke seller nya masing-masing. Karena yang ga semua seller kayak waktu nya hanya di Shopee, pasti ada yang sekolah/kuliah/kerja, jadi tergantung keaktifan seller nya sih ngasih info ke kita. Kalo dari aplikasi nya kadang suka ga tepat waktu, kadang barang udah sampai dari pagi, tapi di aplikasi nya belum ke update kalau barang udah sampai. Emang ga ada pengaruh langsung sih, coman kalau lagi ga di rumah kan jadi lumayan berpengaruh.

Q: Kenapa sih bisa percaya sama Shopee?
A: Sebenernya tugas Shopee hanya menjadi penengah kedua belah pihak, di mana ketika kita beli suatu barang, uang kita akan ditahan oleh pihak Shopee terlebih dahulu jadi ketika seller nya nipu uang kita masih aman dan bisa dikembaliin oleh pihak Shopee, jadi lebih tenang aja belanja nya juga.

Q: Kenapa pakai Shopee? kenapa ga platform lain?
A: Karena ada gratis ongkir, jadi ga terlalu mikirin soal ongkir nya sih. Juga Shopee ngasih banyak event menarik, terakhir itu ada event Lisa Blackpink (salah satu member dari group Blackpink) dateng ke Indonesia, itu dibawa sama Shopee. Cara dapetin tiket nya juga gampang, coman tinggal cepet-cepetan belanja di Shopee. Juga kadang ada program cashback, dan terakhir ini yang lagi ada itu Goyang Shopee (di mana di waktu tertentu kita tinggal menggoyangkan HP kita dalam aplikasi Shopee dan kita dapet koin), kan lumayan koin nya bisa dipake ketika lagi belanja, jadi harga belanjaan nya jadi kurang. 

Q: Pernah ada kendala ga selama make Shopee?
A: Selama ini sih belum, paling-paling kendala yang didapet dari seller nya, bukan dari aplikasi Shopee nya.

Q: Apakah ada saran untuk Shopee ke depannya harus seperti apa?
A: Saya berharap sih sering-sering ngadain event-event yang seru seperti goyang shopee, jadi belanja nya jadi banyak diskon. Juga kalau bisa lebih disortir lagi seller nya, selain beli barang-barang kpop kadang saya juga beli keperluan perempuan seperti kosmetik/skincare, kadang agak takut karena seller nya ga terpercaya gitu. 

Q: Oke, terima kasih atas waktu dan ketersediaan nya untuk di wawancara
A: iyaa sama-samaa.

Tanggapan Konsumen terhadap Jasa ; Penjual di Shopee

Seperti yang kita ketahui, Shopee adalah marketplace yang berbasiskan C2C (Customer to Customer) yang berarti bahwa penjual yang berada di marketplace ini adalah seorang customer juga. Lalu apa tanggapan mereka mengenai jasa jual beli online ini?
Ilustrasi Penjual
Saya mewawancarai seorang yang berinisial AM, dengan latar belakang perempuan berusia 17 tahun dan sedang duduk dibangku SMA kelas 3. AM merupakan seorang seller yang aktif di Shopee, barang yang dijual adalah berupa baju&kosmetik.

Pertanyaan saya mengacu kepada slideshare yang dipublikasikan oleh seorang psikolog dan merupakan owner dari humanikaconsulting(dot)com, yaitu Bapak Seta Wicaksana. Presentasi lengkap nya dapat Anda lihat di sini
Q: Siang, AM. Lagi sibuk ga? Boleh minta waktu nya sebentar untuk diwawancara berkaitan dengan bisnis mu?
A: Formal banget dah lu wkwkwkwk, boleh-boleh. Tapi minta nama saya disensor ya.

Q: Menurut kamu, dari sisi waktu, apakah ada keuntungan maupun kerugian?
A: Menurut saya, di sini saya sangat diuntungkan. Karena saya di sini bertindak sebagai "boss", di mana saya memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri kapan saya ingin meng-upload barang tersebut ke Shopee. Menurut saya ini adalah suatu keuntungan, di mana saya tidak perlu dikejar-kejar oleh waktu juga tidak menganggu aktifitas saya yang lain, terlebih saya sekarang sudah sibuk karena mendekati masa mau UN.

Q: Apakah selama berjualan ada protes dari konsumen terhadap kendala kelamaan pengiriman?
A: Selama ini sih belum, karena saya selalu mengirim tepat waktu. Kalau di Shopee kan kalau sudah kirim ya kita tinggal input resi, urusan sampai atau engga nya yang terlambat itu sudah urusan antara pembeli dan jasa pengiriman.

Q: Kenapa sih bisa percaya sama aplikasi Shopee? Kenapa tidak menggunakan aplikasi lain?
A: Karena menurut saya Shopee paling mudah sih untuk mendapatkan pembeli. Pengalaman saya menggunakan aplikasi lain malah either cara mengoperasikan nya terlalu ribet atau jarang ada yang menggunakan aplikasi tersebut. Juga target saya kan terhadap perempuan, nah saya juga pernah nanya ke temen-temen saya make nya aplikasi apa dan kebanyakan banyak yang bilang pake Shopee, jadi saya pake Shopee aja. Juga selama ini saya gaada kendala sih yang membuat saya ga percaya sama Shopee, karena proses nya sangat terbuka antara seller-buyer, juga pencairan uang nya ga lama-lama banget, kok.

Q: Pernah ga sih selama jualan mengalami error dari segi aplikasi? Terus nyelesain nya gimana?
A: Pernah, waktu awal-awal make produk suka take down sama Shopee, dengan alasan kategori yang dimasukkan salah. Saya sih langsung protes melalui DM (re: Direct Message) instagram, dan untung nya diproses secara cepat. Sekarang sih error nya paling-paling ketika lagi dibenerin web-nya.

Q: Kenapa Shopee?
A: Ya itu, temen-temen banyak yang lebih pake Shopee dibanding aplikasi lainnya. Oh iya, di Shopee juga ada program gratis ongkir, tinggal input KTP doang kita udah bisa jualan dengan gratis ongkir. Jadi si buyer kalau beli di atas 90rb dapet subsidi ongkir 20rb, buyer juga jadi lebih seneng. Karena jujur aja saya kalo beli online juga males sama ongkir nya wkwkwk. Dengan ada subsidi gini kan jadi lebih enak, pasti orang ga perlu pusing mikirin ongkir lagi dan pasti jadi belanja terus.

Q: Ada saran ga untuk Shopee?
A: Overall sih udah bagus ya, tapi kalau bisa saya minta pencairan uang nya lebih cepet sih hehe. Biasa nya kan butuh waktu 2-3 hari tuh, kalau jadi 1-2 hari doang kan lebih mantep ya. Juga ditambahin jasa kirim nya jadi ada Grab Delivery, kadang buyer ada yang pengen langsung sampe tapi katanya pake Go-Jek Instant lebih mahal dibanding Grab Delivery. Sisanya udah oke sih

Q: Oke, terima kasih banyak atas waktu dan ketersediaan nya untuk diwawancara
A: Sama-sama