Tapi, sebelum membaca ini, kalian harus memahami terlebih dahulu apa itu Psikologi dan apa itu Pariwisata. Karena terlalu banyak yang harus kalian baca & pahami, maka saya mencoba untuk merangkum mengenai apa itu Psikologi di sini dan mengenai apa itu Pariwisata dan Jasa Pariwisata di sini
Seperti yang saya bahas di tulisan saya tersebut, Psikologi bukan hanya mengenai Psikologi = gila dan pariwisata juga bukan hanya mengenai jalan-jalan saja. Banyak aspek yang lebih luas mengenai hal tersebut. Dalam tulisan ini, saya akan membahas apa peran Psikologi dalam dunia pariwisata (lebih terfokus mengenai jasa dalam dunia pariwisata). Yuk, baca sampai habis!
1. Kepuasan Pelanggan
Apa yang kalian harapkan ketika kalian menggunakan suatu jasa? Tentu saja ingin merasa puas dan merasa tidak menyesal menggunakan jasa tersebut. Terlebih jika kalian sudah membayar dengan harga yang lumayan besar, pasti Anda memiliki ekspektasi yang tinggi mengenai sesuatu yang akan Anda dapatkan.
Hal ini tentu menjadi sebuah concern bagi penyedia Jasa. Para pemberi jasa berusaha untuk menjawab pertanyaan berupa "Bagaimana para konsumen dapat mendapatkan kepuasan?" dan "Bagaimana cara nya agar para pelanggan ingin kembali menggunakkan jasa kami?".
Terutama dalam bidang jasa pariwisata, selain 2 pertanyaan di atas, kami juga dituntut untuk dapat menjawab pertanyaan "Bagaimana cara nya agar para konsumen ingin kembali ke tempat ini lagi?" bahkan hingga "Bagaimana cara nya agar para konsumen ingin balik ke tempat ini lagi? dan juga tertarik untuk mengajak kerabat maupun teman-teman nya?"
Lalu bagaimana cara pemberi jasa menjawab hal tersebut? Melalui ilmu psikologi. Seperti yang sudah saya paparkan dalam blog saya mengenai Psikologi, bahwa dalam psikologi kita dapat mengetahui mengenai tingkah laku tertutup seseorang. Sehingga ketika kita sudah mengetahui apa yang konsumen inginkan dan dapat kita laksanakan sehingga para konsumen memperoleh kepuasan.
2. Perbedaan Sifat dan Karakter Setiap Individu
Adanya perbedaan sifat dan karakter setiap individu semakin menguatkan bahwa peran psikologi dalam dunia jasa pariwisata sangat penting. Karena kita harus menganalisis kemauan masing-masing konsumen yang berbeda sehingga terwujudkanlah poin no. 1 yaitu pelanggan memperoleh kepuasan.
Juga dalam penyedia jasa pariwisata ada yang dikenal dengan nama Open Trip, yang berarti liburan yang dilakukan bersama orang lain yang tidak dikenal secara group. Nah, tentu para individu yang ada dalam group ini memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Sebagai penyedia jasa, tentu kita harus dapat membuat paket trip di mana semua orang yang ada di dalam group tersebut merasa puas dan ingin kembali menggunakan kembali jasa kita.
3. Attitude
Sebagai penyedia jasa, tentu kita harus memerhatikan hal-hal kecil seperti bagaimana cara kita berjalan, cara kita berbicara, cara kita menghadapi suatu complain, bahasa tubuh kita, dll. Hal ini tentu dapat kita pelajari di psikologi, di mana dalam psikologi attitude mengacu pada emosi, keyakinan, dan perilaku kita terhadap sesuatu. Kita akan tahu bagaimana cara berbicara sehingga orang lain merasa senang, cara berjalan sehingga kita terlihat lebih berwibawa, cara menghadapi complain, dll.
4. Cara Berkomunikasi yang Baik
Dalam menyediakan jasa tentu kita akan bekerjasama dalam team. Mulai dari tiketing-planning-guiding. Ada sebuah quote yaitu "communication and trust are two main ingredients for a successful relationship" di mana yang berartikan komunikasi dan kepercayaan adalah hal utama dalam hubungan yang sukses. Jika kita tidak bisa berkomunikasi dengan baik, tentu hal-hal yang ingin kita capai tidak terpenuhi.
Lalu bagaimana cara berkomunikasi yang baik? tentu kita harus memahami lawan bicara kita. Bagaimana caranya? yaitu melalui psikologi. Kita harus mengetahui bagaimana sifat dan karakter lawan bicara kita. Tidak mungkin kan, jika lawan bicara kita adalah orang yang mudah emosi lalu kita berbicara dengan nya dengan nada yang tinggi dan seperti terkesan membentak?
Dalam hal nya guiding pun sama, kita harus mampu untuk menjelaskan suatu hal secara jelas&menarik. Sehingga para pelanggan mampu mendapatkan info yang tepat tetapi tidak merasa bosan dengan apa yang kita paparkan. Bagaimana caranya? Sama dengan penjelasan sebelum nya yaitu dengan mengenali terlebih dahulu lawan bicara kita.
5. Memainkan emosi
Emosi yang dimaksud di sini adalah bukan tentang marah-marah, tetapi bagaimana cara memainkan alam bawah sadar. Eitss! bukan maksudnya untuk hipnotis loh! Tapi tahukah kamu bahwa dengan memainkan warna-warna cat di dinding dapat mempengaruhi kamu? Contoh nya saja warna putih dapat membuat ruangan terasa lebih luas. Hal ini tentu bisa digunakan pada hotel yang berukuran sempit. Juga warna merah dapat meningkatkan selera makan, hal ini tentu cocok digunakan pada cat di restaurant. Hal tersebut bisa dipelajari dalam psikologi loh!
Nah! Semoga paparan di atas dapat menambah informasi kepada kalian mengenai hubungan psikologi dengan dunia Jasa pariwisata! Sampai jumpa di tulisan selanjutnya! 😀
No comments:
Post a Comment