Saturday, September 22, 2018

Facing the Giants : SPOILER ALERT

Apa yang kalian harapkan ketika menonton suatu film tentang olahraga? Keseruan? Sportifitas?
Bagaimana jika film yang kalian tonton berupa suatu inspirasi? Meets "Facing the Giants"!


Film Facing the Giants menceritakan sebuah klub Football di Shihloh Christian Academy bernama Shiloh Eagles. Klub yang dipimpin Coach Taylor ini belum pernah meraih prestasi selama 6 tahun. Klub Football ini memiliki banyak masalah, karena team yang ada di dalam nya selalu bersikap masa bodoh, lebih mementingkan diri sendiri, dan merupakan siswa bermasalah di dalam kelas.





Terlepas dari masalah di Klub Football tersebut, Taylor juga seseorang yang memiliki masalah di kehidupan pribadi nya. Setelah menikah 4 tahun bersama istrinya, ia belum bisa memiliki anak. Tidak lama setelah itu, banyak orang tua murid dan petinggi di sekolah Shihloh Christian Academy ingin menlengserkan Taylor dari jabatan nya sebagai Coach utama di Shihloh Eagles. Taylor yang mulai frustasi ini akhirnya kembali menyerahkan segala sesuatu kedalam tangan Tuhan. Ia terus menerus mendalami kitab suci dan mencoba untuk menerapkan nya kepada Shihloh Eagles.





Dengan berpegang teguh pada filosofi team yang baru "Lakukan yang terbaik di mana pun", team Shihloh Eagles mulai berlatih dengan giat. Para anggota tidak memikirkan apakah mereka akan menang maupun kalah, tetapi mereka tetap memberikan apa yang terbaik yang bisa mereka berikan. Setelah itu, ada Shihloh Eagles mulai mengalami perubahan. Mereka terus mencetak prestasi dalam GISA (sebuah liga antarsekolah dalam hal football) dan berhasil melewati babak final. Keberhasilan mereka dalam final mengantarkan mereka menjadi wakil dari negara bagian untuk bertanding dalam pertandingan nasional melawan Richland Giants. 
Richland Giants adalah team yang tidak pernah kalah selama 3 tahun berturut-turut. Dengan anggota yang mencapai 85 orang yang berarti 3x lipat dari team Shihloh Eagles membuat para anggota tim Shihloh Eagles kembali takut akan kekalahan. Tetapi Coach Taylor kembali mengingatkan bahwa mereka harus terus memberi yang terbaik. Dengan strategi yang baik, mereka akhirnya bisa lolos menjadi juara nasional. Sebuah tim yang tadinya tidak mencetak prestasi selama 6 tahun akhirnya bangkit menjadi juara nasional.


Dari film di atas kita dapat melihat adanya perubahan kepribadian dalam karakter utama, yaitu Coach Taylor. Di mana pada awal-awal ia hanya mementingkan untuk menang, menang dan menang. Tetapi setelah ia menjadi seorang yang religius, ia hanya ingin dia dan team nya dapat memberikan yang terbaik dan menyerahkan sisanya pada Tuhan.


Juga terlihat dari cara kepemimpinan yang dilakukan oleh Coach Taylor, di mana sebelum nya ia melibatkan emosi dalam mendidik sedangkan setelah nya ia terus-terusan memberi semangat 

Banyak hal yang dapat dipetik dalam hal ini, salah satu nya adalah kepribadian yang positif dapat membawa kita kepada kebaikan. Adanya perkembangan karakter dalam film ini juga mengajarkan kita untuk terus senantiasa menjadi orang yang berkepribadian lebih baik lagi ke depannya.

Saturday, September 15, 2018

Psikologi Pariwisata : Tanggapan Konsumen terhadap Jasa

Di era yang sudah modern ini, tidak bisa dipungkiri bahwa segala hal yang berhubungan dengan aktifitas manusia pasti sudah menggunakan digital/internet. Jika kita tersesat, kita hanya perlu membuka Google Maps/Waze; Jika kita ingin mengetahui tentang satu hal, kita hanya perlu membuka Goggle dan mencari hal tersebut. Begitupun dengan jasa, banyak aplikasi maupun web yang menawarkan jasa dengan berbagai jenis, salah satunya yang akan saya bahas hari ini adalah mobile marketplace atau yang lebih sering dikenal dengan tempat belanja online.

Banyak sekali mobile marketplace yang ada di Indonesia, salah satu nya adalah Shopee.
Sedikit pengenalan, Shopee adalah mobile marketplace yang diperkenalkan di Indonesia pada Desember 2015. Shopee merupakan sarana jual beli online yang menjual berbagai macam produk untuk kebutuhan sehari-hari (pakaian, sepatu, kecantikan, elektronik, perlengkapan rumah, kesehatan, olahraga, dsb). Shopee juga merupakan bisnis C2C (Customer to Customer), di mana di dalam aplikasi tersebut terjadi adanya penjualan yang dilakukan oleh pengguna dan juga pembelian yang dilakukan oleh pengguna. Jadi, peran Shopee hanyalah sebagai "penengah" di antara penjual dan pembeli.
Lalu apa kata pengguna terhadap platform ini? Saya mewawancarai 2 orang yang menggunakan platform ini, di mana salah seorang merupakan penjual dan satunya lagi merupakan pembeli. 

Hasil wawancara bersama penjual dapat dilihat di sini dan hasil wawancara bersama pembeli dapat dilihat di sini

Dari hasil wawancara, dapat saya simpulkan bahwa aplikasi Shopee sudah memenuhi perilaku yang diinginkan pelanggan (mengacu pada Slideshare pak Seta Wicaksana). Tetapi tentu, perlu sedikit 'polesan' lagi terhadap aplikasi ini sehingga menjadi lebih baik dibanding sebelumnya. 

Hal ini juga membuktikan bahwa setiap pengguna jasa memiliki standard masing-masing terhadap jasa yang digunakan. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian para penyedia jasa untuk terus mengembangkan jasa nya sehingga tidak 'tertinggal' dan bisa layak bersaing dengan kompetitor nya. \

Semoga tulisan ini bisa menjadi feedback yang baik bagi penyedia jasa, sampai jumpa ditulisan berikutnya!

Tanggapan Konsumen terhadap Jasa : Pembeli di Shopee

Setelah mewawancari penjual, saya juga mewawancari pembeli. Karena balik lagi, sistem Shopee yang C2C (Customer to Customer) di mana pembeli dan penjual sama-sama merupakan pengguna jasa.
ilustrasi pembeli
Pembeli yang saya wawancarai berinisial CC, dengan latar belakang perempuan berusia 16 tahun, sedang duduk di bangku SMA kelas 11. CC merupakan seorang K-Popers (pecinta girl/boygroup Korea) yang menggunakan platform Shopee untuk membeli merchandise yang berkaitan dengan group yang ia suka.

Pertanyaan yang saya gunakan di sini masih mengacu terhadap Slideshare yang dipublikasikan oleh seorang psikolog dan merupakan owner dari humanikaconsulting(dot)com, yaitu Bapak Seta Wicaksana. Presentasi lengkap nya dapat Anda lihat di sini
Q: Siang, CC. Boleh minta waktu nya untuk di wawancara terkait tugas saya yang pernah saya kasih tau kemarin?
A: Boleh boleh, mumpung lagi istirahat nih.

Q: Sebagai pembeli di Shopee, menurut kamu apakah barang yang kamu terima sudah tepat waktu/belom?
A:  Kalo dari segi waktu, balik ke seller nya masing-masing. Karena yang ga semua seller kayak waktu nya hanya di Shopee, pasti ada yang sekolah/kuliah/kerja, jadi tergantung keaktifan seller nya sih ngasih info ke kita. Kalo dari aplikasi nya kadang suka ga tepat waktu, kadang barang udah sampai dari pagi, tapi di aplikasi nya belum ke update kalau barang udah sampai. Emang ga ada pengaruh langsung sih, coman kalau lagi ga di rumah kan jadi lumayan berpengaruh.

Q: Kenapa sih bisa percaya sama Shopee?
A: Sebenernya tugas Shopee hanya menjadi penengah kedua belah pihak, di mana ketika kita beli suatu barang, uang kita akan ditahan oleh pihak Shopee terlebih dahulu jadi ketika seller nya nipu uang kita masih aman dan bisa dikembaliin oleh pihak Shopee, jadi lebih tenang aja belanja nya juga.

Q: Kenapa pakai Shopee? kenapa ga platform lain?
A: Karena ada gratis ongkir, jadi ga terlalu mikirin soal ongkir nya sih. Juga Shopee ngasih banyak event menarik, terakhir itu ada event Lisa Blackpink (salah satu member dari group Blackpink) dateng ke Indonesia, itu dibawa sama Shopee. Cara dapetin tiket nya juga gampang, coman tinggal cepet-cepetan belanja di Shopee. Juga kadang ada program cashback, dan terakhir ini yang lagi ada itu Goyang Shopee (di mana di waktu tertentu kita tinggal menggoyangkan HP kita dalam aplikasi Shopee dan kita dapet koin), kan lumayan koin nya bisa dipake ketika lagi belanja, jadi harga belanjaan nya jadi kurang. 

Q: Pernah ada kendala ga selama make Shopee?
A: Selama ini sih belum, paling-paling kendala yang didapet dari seller nya, bukan dari aplikasi Shopee nya.

Q: Apakah ada saran untuk Shopee ke depannya harus seperti apa?
A: Saya berharap sih sering-sering ngadain event-event yang seru seperti goyang shopee, jadi belanja nya jadi banyak diskon. Juga kalau bisa lebih disortir lagi seller nya, selain beli barang-barang kpop kadang saya juga beli keperluan perempuan seperti kosmetik/skincare, kadang agak takut karena seller nya ga terpercaya gitu. 

Q: Oke, terima kasih atas waktu dan ketersediaan nya untuk di wawancara
A: iyaa sama-samaa.

Tanggapan Konsumen terhadap Jasa ; Penjual di Shopee

Seperti yang kita ketahui, Shopee adalah marketplace yang berbasiskan C2C (Customer to Customer) yang berarti bahwa penjual yang berada di marketplace ini adalah seorang customer juga. Lalu apa tanggapan mereka mengenai jasa jual beli online ini?
Ilustrasi Penjual
Saya mewawancarai seorang yang berinisial AM, dengan latar belakang perempuan berusia 17 tahun dan sedang duduk dibangku SMA kelas 3. AM merupakan seorang seller yang aktif di Shopee, barang yang dijual adalah berupa baju&kosmetik.

Pertanyaan saya mengacu kepada slideshare yang dipublikasikan oleh seorang psikolog dan merupakan owner dari humanikaconsulting(dot)com, yaitu Bapak Seta Wicaksana. Presentasi lengkap nya dapat Anda lihat di sini
Q: Siang, AM. Lagi sibuk ga? Boleh minta waktu nya sebentar untuk diwawancara berkaitan dengan bisnis mu?
A: Formal banget dah lu wkwkwkwk, boleh-boleh. Tapi minta nama saya disensor ya.

Q: Menurut kamu, dari sisi waktu, apakah ada keuntungan maupun kerugian?
A: Menurut saya, di sini saya sangat diuntungkan. Karena saya di sini bertindak sebagai "boss", di mana saya memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri kapan saya ingin meng-upload barang tersebut ke Shopee. Menurut saya ini adalah suatu keuntungan, di mana saya tidak perlu dikejar-kejar oleh waktu juga tidak menganggu aktifitas saya yang lain, terlebih saya sekarang sudah sibuk karena mendekati masa mau UN.

Q: Apakah selama berjualan ada protes dari konsumen terhadap kendala kelamaan pengiriman?
A: Selama ini sih belum, karena saya selalu mengirim tepat waktu. Kalau di Shopee kan kalau sudah kirim ya kita tinggal input resi, urusan sampai atau engga nya yang terlambat itu sudah urusan antara pembeli dan jasa pengiriman.

Q: Kenapa sih bisa percaya sama aplikasi Shopee? Kenapa tidak menggunakan aplikasi lain?
A: Karena menurut saya Shopee paling mudah sih untuk mendapatkan pembeli. Pengalaman saya menggunakan aplikasi lain malah either cara mengoperasikan nya terlalu ribet atau jarang ada yang menggunakan aplikasi tersebut. Juga target saya kan terhadap perempuan, nah saya juga pernah nanya ke temen-temen saya make nya aplikasi apa dan kebanyakan banyak yang bilang pake Shopee, jadi saya pake Shopee aja. Juga selama ini saya gaada kendala sih yang membuat saya ga percaya sama Shopee, karena proses nya sangat terbuka antara seller-buyer, juga pencairan uang nya ga lama-lama banget, kok.

Q: Pernah ga sih selama jualan mengalami error dari segi aplikasi? Terus nyelesain nya gimana?
A: Pernah, waktu awal-awal make produk suka take down sama Shopee, dengan alasan kategori yang dimasukkan salah. Saya sih langsung protes melalui DM (re: Direct Message) instagram, dan untung nya diproses secara cepat. Sekarang sih error nya paling-paling ketika lagi dibenerin web-nya.

Q: Kenapa Shopee?
A: Ya itu, temen-temen banyak yang lebih pake Shopee dibanding aplikasi lainnya. Oh iya, di Shopee juga ada program gratis ongkir, tinggal input KTP doang kita udah bisa jualan dengan gratis ongkir. Jadi si buyer kalau beli di atas 90rb dapet subsidi ongkir 20rb, buyer juga jadi lebih seneng. Karena jujur aja saya kalo beli online juga males sama ongkir nya wkwkwk. Dengan ada subsidi gini kan jadi lebih enak, pasti orang ga perlu pusing mikirin ongkir lagi dan pasti jadi belanja terus.

Q: Ada saran ga untuk Shopee?
A: Overall sih udah bagus ya, tapi kalau bisa saya minta pencairan uang nya lebih cepet sih hehe. Biasa nya kan butuh waktu 2-3 hari tuh, kalau jadi 1-2 hari doang kan lebih mantep ya. Juga ditambahin jasa kirim nya jadi ada Grab Delivery, kadang buyer ada yang pengen langsung sampe tapi katanya pake Go-Jek Instant lebih mahal dibanding Grab Delivery. Sisanya udah oke sih

Q: Oke, terima kasih banyak atas waktu dan ketersediaan nya untuk diwawancara
A: Sama-sama

Saturday, September 8, 2018

Psikologi Pariwisata

Psikologi dan Pariwisata? Memang nya ada hubungan ya? Ada loh! 
Tapi, sebelum membaca ini, kalian harus memahami terlebih dahulu apa itu Psikologi dan apa itu Pariwisata. Karena terlalu banyak yang harus kalian baca & pahami, maka saya mencoba untuk merangkum mengenai apa itu Psikologi di sini dan mengenai apa itu Pariwisata dan Jasa Pariwisata di sini 

Seperti yang saya bahas di tulisan saya tersebut, Psikologi bukan hanya mengenai Psikologi = gila dan pariwisata juga bukan hanya mengenai jalan-jalan saja. Banyak aspek yang lebih luas mengenai hal tersebut. Dalam tulisan ini, saya akan membahas apa peran Psikologi dalam dunia pariwisata (lebih terfokus mengenai jasa dalam dunia pariwisata). Yuk, baca sampai habis!

1. Kepuasan Pelanggan

Apa yang kalian harapkan ketika kalian menggunakan suatu jasa? Tentu saja ingin merasa puas dan merasa tidak menyesal menggunakan jasa tersebut. Terlebih jika kalian sudah membayar dengan harga yang lumayan besar, pasti Anda memiliki ekspektasi yang tinggi mengenai sesuatu yang akan Anda dapatkan. 

Hal ini tentu menjadi sebuah concern bagi penyedia Jasa. Para pemberi jasa berusaha untuk menjawab pertanyaan berupa "Bagaimana para konsumen dapat mendapatkan kepuasan?" dan "Bagaimana cara nya agar para pelanggan ingin kembali menggunakkan jasa kami?".

Terutama dalam bidang jasa pariwisata, selain 2 pertanyaan di atas, kami juga dituntut untuk dapat menjawab pertanyaan "Bagaimana cara nya agar para konsumen ingin kembali ke tempat ini lagi?" bahkan hingga "Bagaimana cara nya agar para konsumen ingin balik ke tempat ini lagi? dan juga tertarik untuk mengajak kerabat maupun teman-teman nya?"

Lalu bagaimana cara pemberi jasa menjawab hal tersebut? Melalui ilmu psikologi. Seperti yang sudah saya paparkan dalam blog saya mengenai Psikologi, bahwa dalam psikologi kita dapat mengetahui mengenai tingkah laku tertutup seseorang. Sehingga ketika kita sudah mengetahui apa yang konsumen inginkan dan dapat kita laksanakan sehingga para konsumen memperoleh kepuasan.

2. Perbedaan Sifat dan Karakter Setiap Individu
Adanya perbedaan sifat dan karakter setiap individu semakin menguatkan bahwa peran psikologi dalam dunia jasa pariwisata sangat penting. Karena kita harus menganalisis kemauan masing-masing konsumen yang berbeda sehingga terwujudkanlah poin no. 1 yaitu pelanggan memperoleh kepuasan.

Juga dalam penyedia jasa pariwisata ada yang dikenal dengan nama Open Trip, yang berarti liburan yang dilakukan bersama orang lain yang tidak dikenal secara group. Nah, tentu para individu yang ada dalam group ini memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Sebagai penyedia jasa, tentu kita harus dapat membuat paket trip di mana semua orang yang ada di dalam group tersebut merasa puas dan ingin kembali menggunakan kembali jasa kita.

3. Attitude
Sebagai penyedia jasa, tentu kita harus memerhatikan hal-hal kecil seperti bagaimana cara kita berjalan, cara kita berbicara, cara kita menghadapi suatu complain, bahasa tubuh kita, dll. Hal ini tentu dapat kita pelajari di psikologi, di mana dalam psikologi attitude mengacu pada emosi, keyakinan, dan perilaku kita terhadap sesuatu. Kita akan tahu bagaimana cara berbicara sehingga orang lain merasa senang, cara berjalan sehingga kita terlihat lebih berwibawa, cara menghadapi complain, dll.

4. Cara Berkomunikasi yang Baik
Dalam menyediakan jasa tentu kita akan bekerjasama dalam team. Mulai dari tiketing-planning-guiding. Ada sebuah quote yaitu "communication and trust are two main ingredients for a successful relationship" di mana yang berartikan komunikasi dan kepercayaan adalah hal utama dalam hubungan yang sukses. Jika kita tidak bisa berkomunikasi dengan baik, tentu hal-hal yang ingin kita capai tidak terpenuhi. 

Lalu bagaimana cara berkomunikasi yang baik? tentu kita harus memahami lawan bicara kita. Bagaimana caranya? yaitu melalui psikologi. Kita harus mengetahui bagaimana sifat dan karakter lawan bicara kita. Tidak mungkin kan, jika lawan bicara kita adalah orang yang mudah emosi lalu kita berbicara dengan nya dengan nada yang tinggi dan seperti terkesan membentak?

Dalam hal nya guiding pun sama, kita harus mampu untuk menjelaskan suatu hal secara jelas&menarik. Sehingga para pelanggan mampu mendapatkan info yang tepat tetapi tidak merasa bosan dengan apa yang kita paparkan. Bagaimana caranya? Sama dengan penjelasan sebelum nya yaitu dengan mengenali terlebih dahulu lawan bicara kita.

5. Memainkan emosi
Emosi yang dimaksud di sini adalah bukan tentang marah-marah, tetapi bagaimana cara memainkan alam bawah sadar. Eitss! bukan maksudnya untuk hipnotis loh! Tapi tahukah kamu bahwa dengan memainkan warna-warna cat di dinding dapat mempengaruhi kamu? Contoh nya saja warna putih dapat membuat ruangan terasa lebih luas. Hal ini tentu bisa digunakan pada hotel yang berukuran sempit. Juga warna merah dapat meningkatkan selera makan, hal ini tentu cocok digunakan pada cat di restaurant. Hal tersebut bisa dipelajari dalam psikologi loh!

Nah! Semoga paparan di atas dapat menambah informasi kepada kalian mengenai hubungan psikologi dengan dunia Jasa pariwisata! Sampai jumpa di tulisan selanjutnya! 😀

Friday, September 7, 2018

Pariwisata dan Jasa Pariwisata

A. Pengertian Pariwisata
1. Secara Etimologi, Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, Pari berarti banyak, berkali-kali atau berputar-putar dan wisata berarti perjalanan atau bepergian.
2. Menurut UU No. 9 Tahun 1990, pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan, daya tarik dan atraksi wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.
3. Menurut World Tourism Organization (WTO), pariwisata adalah kegiatan seseorang yang bepergian ke atau tinggal di suatu tempat di luar lingkungannya yang biasa dalam waktu tidak lebih dari satu tahun secara terus menerus, untuk kesenangan, bisnis ataupun tujuan lainnya.

Dari pengertian di atas, menurut saya pariwisata adalah kegiatan melakukan suatu perjalanan dalam jangka waktu tertentu, termasuk di dalam nya usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelanggaraan pariwisata (penyediaan jasa, rumah makan, tempat wisata, dsb)

B. Jasa Pariwisata
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan mengklasifikasikan usaha pariwisata yakni terdiri dari :
  1. Daya Tarik Wisata. Merupakan segala sesuatu yang mempunyai keunikan, kemudahan, dan nilai yang berwujud keanekaragaman, kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan para wisatawan.
  2. Kawasan Pariwisata. Merupakan usaha yang kegiatannya membangun atau mengelola kawasan dengan luas wilayah tertentu untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.
  3. Jasa Transportasi Wisata. Merupakan usaha khusus yang menyediakan angkutan untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata.
  4. Jasa Perjalanan Wisata. Merupakan usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata meliputi usaha penyediaan jasa perencanaan perjalanan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata, Usaha agen perjalanan wisata meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan.
  5. Jasa Makanan dan Minuman. Merupakan usaha jasa penyediaan makanan dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan dapat berupa restoran, kafe, rumah makan, dan bar/kedai minum.
  6. Penyediaan Akomodasi. Merupakan usaha yang menyediakan pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya. Usaha penyediaan akomodasi dapat berupa hotel, vila, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan karavan, dan akomodasi lainnya yang digunakan untuk tujuan pariwisata.
  7. Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi. Merupakan usaha yang ruang lingkup kegiatannya berupa usaha seni pertunjukan, arena permainan, karaoke, bioskop, serta kegiatan hiburan dan rekreasi lainnya yang bertujuan untuk pariwisata.
  8. Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, koneferensi, dan Pameran. Merupakan usaha yang memberikan jasa bagi suatu pertemuan sekelompok orang, menyelenggarakan perjalanan bagi karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan atas prestasinya, serta menyelenggarakan pameran dalam rangka menyebarluaskan informasi dan promosi suatu barang dan jasa yang berskala nasional, regional, dan internasional.
  9. Jasa Informasi Pariwisata. Merupakan usaha yang menyediakan data, berita, feature, foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk bahan cetak atau elektronik.
  10. Jasa Konsultan Pariwisata. Merupakan usaha yang menyediakan sarana dan rekomendasi mengenai studi kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian, dan pemasaran di bidang kepariwisataan.
  11. Jasa Pramuwisata. Merupakan usaha yang menyediakan atau mengkoordinasikan tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan kebutuhan biro perjalanan wisata.
  12. Wisata Tirta. Merupakan usaha yang menyelenggarakan wisata dan olahraga air, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara komersial di perairan laut, pantai, sungai, danau, dan waduk.
  13. Spa. Merupakan usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah – rempah dan olah aktivitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia.

Psikologi?

Psikologi bukanlah hal yang sudah lumrah di kalangan masyarakat. Masih banyak masyarakat yang mengganggap bahwa apa yang berhubungan dengan psikologi = gila. Tapi, apakah benar sesuatu yang berhubungan dengan psikologi = gila? Yuk kita bahas!

Istilah Psikologi;
1. Berasal dari bahasa Yunani Kuno Pysche (ψυχή) yang berarti jiwa, roh, sukma, atma, dan nyawa dan Logos (-λογία) yang berarti ilmu, kajian, atau studi.
2. Menurut KBBI Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa.
3. Menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor (berbicara, duduk , berjalan, dsb) sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan, dsb.

Dari pengertian di atas, dapat saya simpulkan bahwa Psikologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai kejiwaan (termasuk di dalam nya tingkah laku) seseorang maupun kelompok.

Lalu apa manfaat dari kita belajar mengenai Psikologi?
Menurut Amin (2014: 4-5) Psikologi dapat memberikan jawaban tentang apa sebenarnya manusia itu? Mengapa ia berbuat, bertindak atau berperilaku demikian? Apa yang mendorongnya mengerjakan demikian? Apa maksud dan tujuan ia berperilaku demikian?

Dengan hal tersebut tentu kita dapat mengobservasi seseorang sehingga kita dapat memprediksi apa yang diinginkan oleh suatu individu dan data tersebut dapat berguna baik bagi individu tersebut (lebih mengenali dirinya sendiri) maupun orang sekitarnya (tau cara menghadapi dan bersikap di depan orang tersebut, mengetahui keinginan orang tersebut, dsb).

Nah! dari sedikit paparan di atas, tentu sudah membuka pikiran kita dong bahwa ga selalu apa yang berhubungan dengan Psikologi = gila? Semoga bisa membantu!